Setelah membayar semua barang-barang, dan kejadian ekhem, tatap-tatapan yang menjadi pusat perhatian di dalam supermarket.
Mereka berdua sudah dijalan pulang, dengan posisi yang sama. Hegio yang menyetir, dan Nata yang menemaninya dengan duduk disamping kursi kemudi.
Tak terasa, keduanya pun sudah sampai di depan kostan. Hegio pun segera memarkirkan mobil miliknya, lalu turun membantu Nata untuk mengangkut barang ke dalam rumah.
"Gi. Pager tutup sono!" Suruh Nata.
"Hehehe, iya dah." Jawab Hegio seraya bergerak menuju pagar, dan menutupnya. Setelahnya berjalan kearah dapur untuk membantu Nata menata barang-barang yang tadi mereka beli.
"Lo. Harus bantuin gw nyuci." Ucap Nata sembari menunjuk Hegio dengan telunjuknya.
"Iya-iya, bawel amat lu!" Sahut Hegio sambil menurunkan telunjuk Nata.
「」「」「」「」「」
Sekarang keduanya tengah berada di rooftop. Dengan ember berisikan baju-baju kotor.
"Gila! Yang bener aja lu! Banyak bener!" Protes Hegio kepada Nata.
"Orang disini banyak. Emang cuma lu doang? Udah gak usah banyak bacot!" Sahut Nata tak kalah sewot.
"Ck. Iye dah." Jawabnya dengan ogah-ogahan.
Mereka berdua mulai memisahkan antara baju dan celana, berwarna dan tidak berwarna.
"Ini gw ngapain Nat?" Tanyanya.
"Lu, rendem aja dulu itu bajunya." Titahnya.
Hegio menuruti ucapan Nata.
Dirinya mulai memasukan satu persatu baju yang akan di rendamnya, lalu memasukkan detergen ke dalam ember, tanpa memasukkan air terlebih dahulu.
Setelah menyetel mesin cuci, Nata pun berbalik menghadap kearah Hegio.
"Anjir! Lu ngapain Hegio?" Pekik Nata, begitu melihat Hegio, yang tidak benar merendam baju.
"Ya rendem baju lah! Kan lu yang nyuruh, gimana sih?" Sahutnya.
"Astaga... Bukan kayak gitu Hegio Pramayoga Kasyapi! Anak siapa sih lu! Di suruh rendem baju aja gak bener!" Oceh Nata.
"Ya... Maap, gw kan gak tau cara rendem baju." Melas Hegio.
"Hadehhhh. Nihh!! Liat nih, cara yang bener tuh. Lu harus masukin air dulu sama detergenya, abis itu kocok pake tangan lu. Kalo udah rada berbusa, masukin deh bajunya." Nata menjelaskan cara merendam baju kepada Hegio. Namun melainkan fokus kepada penjelasan Nata, cowok itu malah fokus melihat Nata yang sedang berbicara tanpa mengedipkan matanya.
"Nah.. ngerti gak lu?" Ucap Nata, seraya menatap Hegio yang berada di depannya.
Hegio dan Nata menatap mata mereka masing-masing, tidak ada yang memutuskan kontak mata antara keduanya.
5 detik
7 detik
10 detik
Sepuluh detik berlalu.
Lalu Hegio dengan sengaja, mencipratkan air kearah nata.
"Anjir Lo!"
"Wkwkwk! Komuk Lo!"
"Hegio! Baju gw jadi basah!!!"
"Anjir! Baju gw basah nge!"
"Ya baju gw juga sama!" Kesal Nata.
"Lagian Lo sih!" Lanjutnya.
"Kok gw sih?"
"Orang lu duluan juga!"
"Iya deh.. maaf.." Ucap Hegio yang kembali mencipratkan air ke arah Nata.
Keduanya terlihat begitu asyik dengan apa yang sedang mereka lakukan. Bibir yang terulur keatas, tertawa yang mereka keluarkan. Tanpa sadar bahwa ada dua cucu Adam dan Hawa yang menatap mereka.
"Hihiiiihihiiii, seru banget tuh kaya nya." Bisik seorang remaja perempuan yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Asik bener tuh bedua." Sahut pria tampan disebelahnya.
"Mending ke bawah, yok, kak! Dari pada di gangguin. Kasian. Kkkkkk."
"Bisa aja kamu cil. Katanya kamu mau jajan? Ke indomei aja yok?" Usulnya.
"Yaudah yok kak!"
Mereka pun pergi meninggalkan Hegio dan Nata yang sedang sibuk dengan dunianya.
To Be Continue.